Selamat Datang di Website MAN Alor | Madrasah Plus Keterampilan - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Moderasi Beragama: Membentuk Karakter Siswa dalam Menjemput Era Digital - MAN ALOR

Header Ads



Info Terkini

Moderasi Beragama: Membentuk Karakter Siswa dalam Menjemput Era Digital

| Moderasi Beragama |
MAN Alor (Humas) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Alor menggelar kegiatan moderasi beragama sebagai salah satu wujud pelaksanaan program prioritas Kementerian Agama Repubik Indonesia dengan menghadirkan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, Drs. Nurdin Abdullah sebagai narasumber dalam konteks kerukunan dan Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kantor kementerian Agama Kabupaten Alor, Drs, Mansur B. Samma, M.Pd sebagai narasumber dalam konteks pelaksanaan kurikulum.

Kegiatan yang merupakan program nomor wahid dari Kementerian Agama Republik Indonesia ini, dilaksanakan pada hari selasa  tanggal 19 Junli  tahun 2022 bertempat di taman MAN Alor yang menghadirkan Ketua Komite MAN  Alor, Drs. H Muhammad Arsyat Badu dan Guru/Pegawai serta seluruh siswa/siswi MAN Alor sebagai peserta.

Kegiatan yang dipandu oleh Plh. Kepala MAN Alor, Jubair Manibuka, S.Sos diawali dengan arahan Kasi Pendis Kankamenag Kab. Alor, Mansur B. Samma mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Alor.

Dalam arahannya, Kasi Pendis menyampaikan, bahwa moderasi beragama merupakan program Nasional dari Kementerian Agama RI yang harus dilaksanakan ditingkat pusat maupun daerah kabupaten/kota.

Lebih lanjut, Kepala Seksi Pendis juga menambahkan, dalam pelaksanaan program ini, tentunya tidak hanya disosialisasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat tetapi juga perlu diterapkan dalam kurikulum pembelajaran terutama dalam pembelajaran terintgrasi di Sekolah/Madrasah.

Sesi selanjutnya, materi pertama oleh Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Alor, Drs. Nurdin Abdullah dalam materinya, “moderasi beragama merupakan cara pandang, cara memahami serta cara sikap dan prilaku dalam beragama yang diharapkan agar dapat menunutun kita untuk bersikap moderat atau biasa-biasa saja sehingga potensi konflik yang timbul akibat dari saling menghujat, saling memfonis dan saling menyalahkan antara satu sama lain dapat kita hindari.

Lebih lanjut Nurdin menegaskan, “dewasa ini banyak orang beragama namun  tidak berakhlak yang melakukan aksi-aksi kekerasan dan aksi teror lainnya baik secara individu maupun secara kelompok dengan mengatasnamakan agama terutama di era digital seperti saat ini”.

Dalam kesempatan yang sama materi kedua oleh Kasi Pendis Kankamenag Kab. Alor, Mansur B Sammah, “Ia menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan sikap moderat dalam konsep berfikir yang harus kita miliki dalam tindak tanduk dan dinamika dalam keseharian kita secara adil dan berimbang di era tekhnologi.

Mansur juga menambahkan, bahwa moderasi beragama juga menjadi bagian dari muatan kurikum merdeka dengan menampilkan pengembangan diri dari nilai sikap, nilai toleransi dan rasa saling menghargai dari guru sebagai salah satu media pembelajaran bagi para peserta didik untuk ditiru dalam konsep pembelajaran terintegrasi dikelas maupun di lingkungan Madrasah.

Diakhir materi, Kasi Pendis memberikan motivasi dan semangat dihadapan ribuan siswa ini dengan mengulangi pesan yang pernah disampaikan oleh Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym), jika anda ingin menmjadi orang sukses maka anda harus berfikir positif (positive thingking).

Pada sesi selanjutnya, terjadi perdebatan panjang dan diskusi secara timbal balik yang cukup alot dan menegangkan ketika Jubair Manibuka selaku Plh. Kepala MAN Alor membuka sesi diskusi dan tanya jawab kepada seluruh peserta, baik siswa maupun dan guru dan pegawai. 

Menariknya, pada sesi ini, kedua tokoh yang sudah tidak asing lagi di daerah kabupaten Alor ini (Nurdin Abdullah dan Mansur B. Samma) memberikan hadiah kepada setiap peserta yang mengajukan pertanyaan ataupun menjawab setiap pertanyaan yang diajukan narasumber maupun dari para peserata lainnya.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini diakhiri dengan do’a bersama yang disampaikan oleh ustat Syfrudin Nurhasan, Lc.**

 

Penulis dan Foto : Sogo/Sam

Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.