Kunjungi MAN Alor, Mantan Irjen Kemenag RI Beri Pembinaan ASN Kemenag Alor
![]() |
Doc. Pembinaan ASN di MAN Alor |
Kehadiran Prof. Dr. Nur
Kholis di MAN Alor kali ini turut didampingi oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan
Denpasar, H. Suyatno, Lc., M.Si. Kedatangan mereka pun disambut antusias dengan
tarian cakalele yang dilakukan oleh siswa MAN Alor. Selanjutnya, prosesi
pemberian cenderamata berupa kain tenun khas Alor disematkan kepada Prof. Dr.
Nur Kholis dan H. Suyatno, Lc., M.Si., oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Alor, H. Awaluddin Husain, S.Ag.
Kegiatan pembinaan kali
ini diikuti oleh seluruh ASN mulai dari para Kepala Seksi, Kepala Madrasah,
hingga para guru dan juga pegawai di lingkup Kemenag Kabupaten Alor.
Kegiatan pembinaan ini
dimulai dengan sambutan dari Kakankemenag Kabupaten Alor, Awaludin Husain,
S.Ag. Dalam Sambutannya, Awaluddin memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi
atas kehadiran dua orang penting di kementerian agama ini.
“Tentu menjadi suatu
kebanggaan luar biasa bagi kami keluarga besar Kemenag Kabupaten Alor dengan
kedatangan Bapak Kepala Balai Diklat Denpasar dan Juga Pak Kiai Nur Kholis
sebab setelah mengisi kegiatan orientasi ASN PPPK masih sempat memberikan
pembinaan kepada kami,” ujar Awaludin.
Sambutan berikutnya
datang dari H. Suyatno, Lc., M.Si. Dalam paparannya, Kepala Balai Diklat
Denpasar ini mengatakan bahwa kehadirannya kali ini di Alor merupakan sebuah
rahmat dan nikmat yang luar biasa sebab disambut dengan ramah dan antusias.
“Bapak Ibu sekalian yang
saya hormati, kehadiran saya di Alor kali ini cukup memberikan kesan yang luar
biasa. Sebab sebagai orang Jawa, selama ini kami melihat orang NTT itu keras.
Ternyata sesampainya di NTT, orang NTT itu luar biasa. Hatinya lembut,
persaudaraan dan kekeluargaannya sangat erat sekali,” ujar Suyatno.
Suyatno menambahkan,
Balai Diklat Keagamaan Denpasar adalah rumah bagi kita semua. Oleh karena itu
saya mohon dukungan teman-teman ASN yang ada di Alor untuk bisa bekerja sama membangun
kementerian agama ini menjadi lebih baik.
“Kami mohon dukungan
Bapak dan Ibu ASN sekalian yang di Alor ini agar kompetensinya bisa terus
dikembangkan sehingga kualitas SDM di kementerian ini bisa terus meningkat dan
memberikan kinerja dan pelayanan yang prima,” tutur Suyatno mengakhiri.
Selanjutnya, acara inti
pembinaan ASN ini pun diisi oleh Prof. Dr. Nur Kholis. Dalam awal paparannya, Nur
Kholis memulai dengan ungkapan dari Syeikh Ibnu Athaillah di dalam kitab Al-Hikam.
" Keinginanmu untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan (‘aib) yang ada pada dirimu adalah lebih baik bagimu daripada keinginanmu untuk mengetahui
perkara-perkara ghaib yang tertutup dari dirimu," tutur Nur Kholis mengutip ungkapan Syeikh Ibnu
Athaillah.
Nur Kholis mengatakan,
poin dari ungkapan Ibnu Athaillah adalah bahwa kita sebagai manusia jangan
pernah cepat puas, berbangga diri secara berlebih, merasa hebat dan pintar
daripada orang lain.
“Penyakit cepat puas dan
berbangga diri ini harus kita hindari sebagai ASN. Mengapa? Karena perjalanan
hidup kita masih jauh. Oleh karena itu, jangan sampai kita dihinggapi
penyakit-penyakit batin seperti itu dan marilah kita mengintrospeksi diri kita
agar kiranya tugas pengabdian kita semata-mata hanya mengharap rida Allah SWT,”
tutur Mantan Irjen Kemenag ini.
Baca Juga: Gelar Police Goes To School, Satlantas Polres Alor Kunjungi MAN Alor
Nur kholis selanjutnya memaparkan
sebuah kisah dari seorang Sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Dujanah yang mempunyai kebiasaan tergesa-gesa meninggalkan jamaah seusai shalat subuh, tidak seperti halnya sahabat yang lain yang
menunggu hingga Rasulullah SAW
selesai berdoa.
Ternyata alasan Abu
Dujanah tidak menunggu Rasulullah SAW selesai berdoa adalah dikarenakan ia
memiliki memiliki anak kecil di
rumah yang sedang lapar, tidak satu pun makanan yang ada tersisa di rumahnya, bahkan tidak jarang keluarga Abu Dujana seharian hanya bisa menahan lapar.
Nur Kholis menjelaskan,
Abu dujanah tergesa-gesa meninggalkan shalat sebab takut anak-anak di rumahnya
memakan kurma milik tetangga yang kebetulan jatuh di halaman rumahnya waktu
pagi hari.
Nur Kholis mengatakan, kisah Abu Dujana ini dapat kita ambil pelajaran bahwa betapa hati-hatinya Abu Dujanah sahabat
Rasulullah tersebut dalam menjaga diri dan keuarganya dari makanan harta haram.
Sesulit apa pun hidup, seberat apa pun hidup, seseorang tidak boleh memberikan
makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya dari barang haram.
Di akhir paparannya, Prof. Dr. Nur Kholis yang juga Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Guru Besar di UIN SAIZU Purwokerto ini berpesan kepada para ASN Kemenag Kabupaten Alor bahwa apa pun tugas kita sebagai ASN jadikan itu sebagai proses ibadah kita kepada Allah SWT.
“Mari kita bina diri
kita masing-masing dengan cara mengintrospeksi diri. Cara paling sederhana
adalah quality time lima belas menit sehari untuk merenung dan mengevaluasi
diri selama sehari atas apa yang telah kita lakukan dari pagi hingga malam.
Dengan cara inilah kita bisa terhindar dari berbagai penyakit hati,” ungkap Nur
Kholis.
Sebagai penutup, Prof.
Dr. Nurkholis menekankan kepada para ASN tentang pentingnya bijak dalam bersosial
media. Ia menjelaskan tentang konsep 3 S (Saring sebelum Sharing). Menurutnya,
konsep saring sebelum sharing ini akan menghindarkan diri kita dalam perbuatan
menyebarkan berita bohong, fitnah dan segala bentuk ujaran kebencian.
Akhirnya, Seluruh
rangkaian proses pembinaan ASN di lingkup Kemenag Alor yang digelar di MAN Alor
pun ditutup dengan doa oleh Yusli Kiko, S.Pd.I., selaku Kepala KUA Kecamatan
Teluk Mutiara.
Tidak ada komentar
Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.