Selamat Datang di Website MAN Alor | Madrasah Plus Keterampilan - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Kepala MAN Alor Resmi Lantik Pengurus OSIM Periode 2024/2025 - MAN ALOR

Header Ads



Info Terkini

Kepala MAN Alor Resmi Lantik Pengurus OSIM Periode 2024/2025

 

Dok. Pelantikan OSIM MAN Alor 2024/2025

MAN Alor (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Alor menggelar pelantikan dan serah terima jabatan pengurus Organisasi Intra Madrasah (OSIM) periode 2024/2025 pada hari ini, Senin, (26/8/2024), bertempat di halaman madrasah.

Pelantikan dan serah terima jabatan ini adalah acara puncak dari semarak pesta demokrasi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIM baru yang telah digelar pekan lalu (12/8), yang mana Ariyadi Jae dan Tarisha Arofah Ilyas terpilih dalam proses pemilihan yang demokratis.

Acara inti pelantikan dan serah terima jabatan hari ini diawali dengan kirab bendera merah putih beserta bendera OSIyang dibawakan oleh pengurus OSIperiode sebelumnya. Selanjutnya, acara dimulai dengan pembacaan surat keputusan pengurus OSIM baru oleh pembina OSIM, Irwansyah Remo.

Setelah pembacaan surat keputusan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pelantikan pengurus OSIM periode 2024/2025 yang dipimpin oleh Kepala MAN Alor, Hadi Abdul Aziz Kammis dan diikuti oleh seluruh jajaran pengurus OSIM baru.

Setelah prosesi ikrar, serah terima kepengurusan dilakukan secara simbolik dengan penyerahan bendera merah putih dan bendera OSIM kepada Kepala Madrasah dari Ketua OSIM lama, Fajri Saleh, yang selanjutnya kedua bendera tersebut diserahkan kepada Ketua OSIM terpilih, Ariyadi Jae.

Dalam sambutan pelantikan pengurus OSIM baru kali ini, Kepala MAN Alor, Hadi Abdul Aziz Kammis memberikan ucapan selamat kepada pengurus baru yang terpilih dan memberikan ucapan terima kasih kepada pengurus OSIM yang lama.

“Saya ucapkan terima kasih untuk pengurus OSIM periode 2023/2024 yang telah menjalankan amanah dengan baik. Tentu berbagai kekurangan itu sering terjadi, baik yang datang dari pimpinan madrasah ataupun guru-guru maupun teman-teman dalam kepengurusan, dan itu merupakan sebuah dinamika dalam berorganisasi. Segala kekurangan itu merupakan pelajaran untuk kita evaluasi, agar kiranya ke depan kita bisa menjadi lebih baik. Dan untuk para pengurus baru, semoga amanah dalam tanggung jawab ini serta bisa istikamah dalam berproses,” ucap Hadi.

Selanjutnya, Hadi berpesan kepada pengurus OSIM yang baru agar bisa mengikuti gaya kepemimpinan Rasulullah SAW yang diabadikan dalam empat hal yakni, shiddiq, amanah, tablig, dan fathanah.

“Shiddiq artinya kita harus jujur. Jujur terhadap diri kita dan jujur terhadap orang lain. Apa yang kita bisa katakan bisa, apa yang kita tidak bisa, tanyakan pada orang lain. Membuka diri untuk melihat kekurangan yang ada pada diri kita,” jelas Hadi.

Hadi menjelaskan, kejujuran paling tinggi adalah kejujuran terhadap diri sendiri. Banyak orang tidak memiliki perilaku jujur terhadap diri sendiri. “tidak bisa tetapi memaksa diri untuk bisa, oleh karena itu sifat yang pertama ini adalah hal penting yang harus ditanamkan dalam diri anak-anak sekalian sebagai pemimpin masa depan bangsa,” sambung Hadi.

Terkait sifat yang kedua yakni amanah, Hadi menjelaskan bahwa amanah adalah memikul dan menjalankan tanggung jawab secara proporsional.

“OSIM merupakan sebuah organisasi yang di dalamnya terdiri dari berbagai bidang dan divisi. Bermusyawarah itu merupakan kunci dalam menjalankan amanah berorganisasi. Sehingga sifat amanah dari Rasulullah bisa kita teladani dengan melakukan musyawarah untuk menjalankan program yang sudah disusun oleh OSIM sebelumnya maupun inovasi yang akan kalian susun dalam periode satu tahun ke depan,” papar Hadi.

Poin berikut yang dijelaskan Hadi adalah tentang sifat kepemimpinan Rasulullah SAW yang ketiga yakni, tablig. Ia menjelaskan bahwa kita harus berani untuk menyampaikan kebenaran, jangan sampai kita takut untuk menyampaikan sesuatu yang benar dan kemudian menyembunyikan kebenaran tersebut.

“Menyampaikan sesuatu yang benar merupakan perintah amar ma’ruf dan nahi mungkar. Perintah paling tinggi yang harus dilakukan ialah perintah terhadap diri kita sendiri. Kita pengurus OSIM itu merupakan teladan bagi  siswa lain. Sebelum kita menginginkan teman-teman yang lain disiplin maka kita harus mendisiplinkan diri kita sendiri terlebih dahulu,” terang Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan tentang sifat kepemimpinan Rasulullah SAW yang terakhir adalah sifat fathanah. “Jadi pemimpin haruslah cerdas secara intelektual, cerdas secara emosional, dan cerdas perilaku. Karena dengan kecerdesan yang komprehensif inilah kita sebagai pemimpin bisa membawa kemaslahatan,” tandas Hadi dengan berapi-api.

Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.